Friday, November 13, 2009

Ten years after friends call us UNKL347


What started as an attempt by a couple of youngsters in Bandung, West Java, to create clothes that represented their personalities (creative and fun-loving) and interests (skateboarding, music and graphic design) has become a growing business that has helped shape the youth culture in Bandung and other cities in Indonesia.Now, UNKL347, a pioneer indie clothing company in Bandung that has helped create a tight community of Bandung's indie music and art scene, is celebrating its creative engagement by releasing a design book containing a selection of 12 years worth of work.

The book, titled after ten years, people call as unkle, is a presentation of the company's ever-evolving creativity. It is a design archive -- hard covered and 248 pages -- which includes apparel design, print ads, catalogues, stickers and postcards.

"This is our contribution to the Indonesian graphic design scene. We live for graphic design and we want to be part of Indonesian graphic design history," Dendy Darman, founder of UNKL347 , said.

Kick Fest


KICK strike’s ! yup kota kali ini yang dihebohkan dengan gelaran KICKFEST 2008, sebuah ajang pertemuan industri clothing dan distro terbesar di Indonesia, adalah yogyakarta, bertempat di Jogja Expo Centre ( JEC ) pada tanggal 4, 5, 6 April 2008.

Total pengunjung yang hadir di KICKFEST 2008 ini selama 3 hari gelaran sekitar lebih dari 30 ribu pengunjung , bias dibayangkan crowd yang terjadi di sekitar area, sampai pihak panitia pun harus menutup entry gate 4 jam lebih awal untuk menghindari penumpukan massa, berdasarkan pengamatan, salah satu jalanan kota Yogya yang biasanya selalu padat dan ramai di hari tersebut mendadak menjadi sepi dari lalu lintas kendaraan dan pusat kepadatan beralih ke sekitar area JEC, bahkan salah satu pengelola mall ternama di Jl.Solo mengakui adanya penurunan pengunjung di hari KICKFEST diadakan.

UNKL 347 - Bandung - Si Pionir Clothing yang Terus Tersenyum


Telah melebarkan sayapnya ke Singapura dan Australia UNKL347 (BACA: Uncle347) menjadi salah satu label clothing. Outletnya pun boleh langsung ditemukan ketika pertama kali menyusuri Jalan Trunojoyo.

Nama UNKL347 diberikan pada akhir 2006, sebagai tanda usia yang sudah menginjak satu dasawarsa. "After ten years, friends call us uncle" begitulah tagline dari label ini. Padahal sebelumnya, UNKL347 harus berevolusi dari macam-macam nama meski satu hal yang tak pernah lepas yaitu angka 347.

Awalnya dari kecintaan pada surfing, skateboard, dan design sekelompok designer dan artis, membuat label clothing dengan nama 347boardrider.co di tahun 1996. Kecintaan tersebut tentulah menjadi refleksi dalam setiap design.

Seperti halnya sejarah clothing yang kuat karena komunitas, sekelompok orang ini pun menjual produknya berdasarkan pesanan-pesanan di katalog yang mereka buat.

Hingga akhirnya di tahun 1999, mereka boleh mendirikan outlet sendiri. Masa inilah boleh dikatakan sebagai pionir keberadaan label clothing, tak hanya di Bandung tapi Indonesia. Namun di tahun ini 347boarrider.co pun diubah hanya dengan nama 347.

Operasional Manager Yogi menyebutkan, dari segi design pun lebih melebar. Tak hanya surfing tapi terpengaruh oleh musik, kehidupan malam, seni, dengan nuansa avangarde yang membuat label ini terus beranjak menuju sukses.

Sebagai kumpulan anak-anak muda. 347 tak hanya berkutat di seputar bisnes tapi menjadi media bagi anak muda Bandung untuk menumpahkan gagasan dalam bentuk Ripple Magazine. Di mana di dalamnya tertuang hal-hal tentang anak muda Bandung yang tak terbaca oleh media lainnya.

Di sana, mereka mencatat sudut-sudut pandang lain tentang dunia mereka. Di tahun yang sama mereka memproduksi sepatu dengan label 'Indicator Shoes' yang designnya terinsipirasi skateboarding dan musik rock. Tak berapa lama produksinya pun tidak hanya kasut, tapi pada t'shirt dan jaket. Pada tahun 2001, 347 membuka label Boyriders khusus untuk perempuan tapi hanya boleh bertahan satu tahun.

Menurut Yogi, 347 mulai melakukan ekspansi ke luar Bandung sekitar tahun 2000-an yaitu ke Jakarta. Saat ini produk-produk 347 sudah menyebar ke berbagai pelusuk tanah air. Kerana diakui Yogi, orang-orang daerah ternyata sangat responsif terhadap clothing Bandung. Yogi menyebutkan anak muda Makasar yang ternyata lebih konsumtif dalam membeli barang-barang cothing.

2002 menjadi tahun yang paling penting untuk sejarah 347 kerana di tahun inilah label ini berkembang pesat. Salah satunya berkat even-even underground mereka gelar. Tahun 2003, 347 berubah jadi 347/Eat yang menggunakan konsep propaganda dalam setiap designnya. Akhir tahun 2006 Eat dihilangkan diganti dengan UNKL347.